Rabu, 03 Oktober 2012

ADA APA DENGAN MASJID


Keutamaan Meramaikan Masjid
Qalallahu ta’ala fil quranil ’azhiim:
Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, Maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS At-Taubah; 09 : 18)
Dari ayat tersebut diatas dapat diketahui ciri ciri orang yang mencintai dan memakmurkan masjid dalah ”orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian”.
Dengan imannya tersebut maka orang orang yang mencintai masjid itu merefleksikan keimanannya dengan:
- Tetap mendirikan shalat,
- Tetap menunaikan zakat,
- Tidak takut kepada siapapun selain Allah
Dengan kualifikasi seperti itu (memakmurkan masjid, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan tidak takut selain kepada Allah), maka Allah mengatakan mereka itu termasuk orang orang yang mendapat petunjuk (muhtadiin).
Disamping hal tersebut diatas beberapa hadis juga mengemukakan keutamaan meramaikan masjid:
Dianggap Allah sebagai tetangga:
Nanti di hari kiamat, Allah bertanya kepada para malaikat: ”Mana tetangga-Ku?” Malaikat menyahut: ”Siapakah gerangan orang yang patut menjadi tetangga-Mu”. Allah menjawab: ”Dimana itu orang orang yang senang membaca Al-Quran dan orang orang yang suka meramaikan masjid?” (Hadis Qudsi Riwayat Abu Naim, dari Abi Sa’id)
Menghindarkan azab:
Sesungguhnya Aku ingin mengazab para penduduk bumi. Tetapi bila Aku melihat kepada para pengunjung masjid, dan orang orang yang memohon ampunan diwaktu malam menjelang fajar, maka Aku hindarkan azab Ku dari mereka” (Hadis Qudsi Riwayat Baihaqi dari Anas)
Menghapus Dosa dan Mangangkat Derajat:
Nabi SAW bersabda: ”Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian dia pergi ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk menunaikan salah satu dari kewajiban-kewajiban Allah (shalat), maka langkah-langkahnya yang satu dapat menghapus dosa, dan yang lain dapat mengakat derajadnya” (Hadis Riwayat Abu Hurairah ra)
Demikianlah, semoga Allah senantiasa memberikan hidayah dan mencurahkan rahmat Nya kepada seluruh kaum muslimin. Dan memberi kita kemudahan untuk senantiasa meramaikan masjid dengan ikhlas karena Allah. Aamiin.
Subhanakalluhumma wabihamdika, rabbighfirli, waatubu ilaihi.
Keutamaan masjid
Rasulullah bersabda ,” Barang siapa memakmurkan masjid karena Allah, sekalipun seperti sarang burung merpati, maka di surga Allah akan membangunkan sebuah gedung”. Istiqomah rutin mengunjungi masjid untuk berjamaan didalamnya membutuhkan kesabaran yang
tinggi. Imam Ghazali dalam kitabnya Mukasyafatul Qulub, (alih bahasa Fatihuddin abul Yasin), menyatakan bahwa barang siapa sabar melakukan ketaatan kepada Allah, artinya Allah memberikan 300 tingkat surga di hari akhirat, dan setiap tingkat luasnya seluas antara bumi dan langit.

Sabda Rasulullah, tentang keutamaan masjid
• ” Barang siapa yang senang dengan masjid, maka Allah akan senang padanya”.
• “ Bilamana kamu ke masjid hendaklah shalat dua rekaat sebelum duduk”.
• “Tiada bagi tetangga masjid kecuali harus shalat di masjid”.
• “Para malaikat mendoakan orang diantara kalian selama masih berada di tempat shalat” . Doa Malaikat “ Ya Allah, berilah mereka keberkahan, rahmat dan ampunan bagi dia sebelum berhadats dan sebelum keluar dari masjid.”
• “ Bahwa Allah SWT berfirman dalam kitab-kitab-Nya,” Sesungguhnya rumah-rumah-Ku yang ada di bumi-Ku ialah beberapa masjid, dan sesungguhnya orang-orang yang menjenguk Akuadalah yang memakmurkan masjid. Maka amat beruntung bagi hamba yang mensucikan diri dalam rumahnya, lalu dia mengunjungi dalam rumah-Ku”.
• “Bilamana kamu melihat orang terbiasa ke masjid, maka bersaksilah atasmnya dengan iman”.
• “Barang siapa yang duduk di masjid, sungguh dia telah berkumpul dengan Tuhan-nya. Dan tidak ada yang berhak dikatakan kecuali yang baik”.
Peringatan Rasulullah berkaitan tentang masjid ,
• "Akan datang suatu zaman menimpa umatku yang datang ke masjid, mereka datang dan duduk-duduk di masjid berkelompok, dan yang diingat hanya dunia dan membicarakan cintanya terhadap dunia. Janganlah kamu berkumpul dengan mereka, sebab mereka tidak dibutuhkan Allah”.
Pendapat para ulama tentang masjid ,
An Nakhai berkata ,” Para ulama berpendapat : Berjalan di malam hari menuju masjid, dia harus masuk surga”.
Anas bin Malik berkata,” Barang siapa yang menerangi masjid dengan lampu, maka para malaikat dan para malaikat pemikul arsy akan memohonkan ampun selama dia ada di masjid”.
Anas bin Malik, berkata ,” Tiada suatu tempat yang dibuat dzikir, kecuali tempat itu akan berbangga diri terhadap tempat sekitarnya, dan dia merasa bergembira dengan dzikir kepada allah SWT sampai penghujung akhir bumi ketujuh. Dan tiada seorang hamba berdiri shalat kecuali di bumi akan bersolek untuknya”.
Wallahu a'lam bishshawab,
Sumber kutipan Rahasia Ketajaman Mata Hati, oleh Fatihuddin AY, alih bahasa dari kitab Mukasyafatul Qulub (111 bab) oleh Imam Ghazali
Rahasia Sholat Berjamaah
Satu pemandangan yang kini tengah menjadi sebuah ironi di dalam perjalanan Islam adalah semakin banyak dan bertaburannya masjid dan musholla di mana-mana, sedangkan penghuninya hilang entah kemana. Satu ironi yang tampaknya sangat tidak masuk akal. Betapa tidak, masjid dan musholla selalu sepi di lima waktu sholat fardhu, padahal tempat ibadah tersebut berdiri di tengah-tengah padatnya rumah penduduk yang mengaku beragama Islam.
Kekuatan jamaah sudah tidak dapat dilihat lagi dihampir seluruh masjid dan musholla. Dunia telah banyak melenakan umat Islam dari sholat berjamaah. Padahal, sosok mulia Rasulullah Muhammad saw yang merupakan satu-satunya uswah sentral kaum muslimin saja hampir tidak pernah melewatkansholat fardhu berjamaah di masjid sepanjang hidupnya. Bahkan, ketika beliau dan para sahabat serta para pengikutnya tengah berada dalam peperangan, beliau masih istiqomah untuk menjalankan sholat berjamaah bersama dengan para sahabat beliau.
Kebanyakan umat muslim pada saat ini seperti telah kehilangan pedoman dan panutan. Seakan, mereka telah memiliki panutan lain selain Rasulullah saw.
Rasulullah saw tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah meskipun dalam keadaan genting seklipun. Seberapapun hebatnya perang yang tengah dihadapi oleh Rasulullah saw dan para sahabat, namun sholat berjamaah tetap beliau tegakkan bersama dengan para sahabat. Cobalah sejenak kita renungkan kisah yang terdapat di dalam hadits riwayat Imam Muslim berikut:
“Suatu ketika datanglah seorang laki-laki buta kepada Rasulullah saw dengan tujuan untuk meminta keringanan dalam sholat berjamaah karena kebutaan yang ada pada dirinya. Lelaki yang buta tersebut berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, aku adalah seorang yang buta, tidak ada seorang penuntun yang dapat menuntunku ke Masjid, maka bolehkah aku tidak sholat dengan berjamaah dan cukup bagiku sholat di rumah saja?" Seketika Rasulullah saw memberi keringanan kepada lelaki tersebut sebagaimana yang ia pinta, namun ketika lelaki itu hendak beranjak, Rasulullah saw memanggilnya kembali dan bertanya kepadanya, "Apakah kamu mendengar adzan panggilan sholat?" Orang buta itu menjawab, "Ya". Maka Rasulullah saw pun bersabda, "Kalau begitu, sambutlah (berangkatlah sholat berjamaah)"". (HR. Muslim).
Dari hadits di atas dapat kita lihat betapa Rasulullah saw sangat menekankan umatnya untuk senantiasa mengistiqomahkan sholat fardhu berjamaah di dalam masjid (musholla). Bahkan tidak ada keringanan bagi seorang buta yang tidak ada penuntunnya sekalipun untuk meninggalkan sholat fardhu berjamaah, selama ia masih dapat mendengar suara adzan dan masih mampu untuk bergerak ke tempat dimana adzan tersebut berkumandang. Namun, betapa ironisnya keadaan sebagian umat muslim saat ini. Mereka tidak buta dan mereka dapat mendengarkan adzan dengan baik, bahkan masjid itu bersebelahan dengan dinding rumahnya, tapi mereka masih lebih memilih menonton tayangan televise daripada memenuhi panggilan untuk sholat berjamaah. Mereka tidak dalam keadaan perang sebagaimana telah dialami Rasulullah saw dan para sahabat terdahulu, namun mereka membiarkan masjid dan musholla sepi, seperti sepinya kuburan. Sebagian besar umat muslim saat ini bersikap seolah-olah mereka adalah umat yang keadaannya lebih buruk dan lebih menderita dari seorang buta yang tidak memiliki seorang penuntunpun.
Tekanan Rasulullah saw terhadap umat Islam berkenaan dengan sholat berjamaah ini juga terdapat di dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim sebagai berikut:
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah saw bersabda, "Demi Allah yang jiwaku dalam genggamanNya, sungguh aku pernah akan menyuruh mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku perintahkan untuk shalat, lalu adzan pun dikumandangkan. setelah itu, aku menyuruh orang untuk menjadi imam shalat berjamaah. Lalu aku pergi ke rumah orang-orang yang tidak memenuhi panggilan shalat, dan aku bakar rumah mereka saat mereka berada di dalamnya. " (HR: Bukhori Muslim).
Lihatlah, betapa Rasulullah saw sangat geram dan tegas dalam menyikapi orang-orang muslim yang enggan meninggalkan rumahnya untuk menuju masjid (musholla) guna melaksanakan sholat fardhu berjamaah. Hal ini karena tentunya beliau mengerti betapa hebatnya keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah tersebut. Allah swt telah berfirman di dalam Al Quran, yang artinya:
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukulah beserta orang-orang yang ruku” (QS. Al-Baqarah: 43).
“…rukulah bersama orang-orang yang ruku”, kalimat ini jelas merupakan satu perintah untuk mendirikan sholat secara berjamaah.
Wahai saudaraku di dalam Islam, tidaklah Allah swt dan Rasulullah saw menetapkan satu aturan (perintah atau larangan), melainkan di dalamnya tersimpan keutamaan yang sangat besar bagi umat manusia, khususnya umat Islam itu sendiri. Maka, ketika Allah swt dan Rasulullah saw telah memerintahkan kita untuk senantiasa mendirikan sholat berjamaah, yakinlah bahwa perintah tersebut tidak akan merugikan kita. Justru perintah itulah yang akan memberikan keuntungan yang tidak terhitung jumlahnya dan tidak terukur besarnya bagi kita.
Sholat berjamaah merupakan salah satu bentuk ibadah yang tentunya memiliki begitu besar dan banyak keutamaan bagi umat muslim. Rasulullah saw, melalui beberapa sabdanya telah memberikan rahasia seputar keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah kepada umatnya, yang diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pahala berlipat ganda
Mungkin, kita tidak mengerti dengan pasti mengenai apa dan bagaimanakah yang dimaksud dengan pahala itu. Namun, tentunya tidak akan ada yang menolak jika ditawarkan pahala oleh Allah swt dengan mudah, bahkan setiap manusia normal pasti menginginkan pahala yang berlipat-lipat. Inilah salah satu keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah, yaitu mendapatkan pahal yang berlipat-lipat.
Orang yang sholat berjamaah akan mendapat pahala 27 derajat dibanding sholat sendirian. Rasulullah saw bersabda, "Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, dengan dua puluh tujuh derajat" (HR: Bukhori Muslim).
Hadits tersebut menjelaskan bahwa dengan sholat berjamaah akan meningkatkan kualitas sholat kita menjadi 27 kali lipat dibandingkan dengan sholat sendirian (munfarid).

2. Menghapus dosa dan Mengangkat derajat
Subhanallah! Betapa dahsyat keutamaan yang terdapat di dalam sholat berjamaah, sehingga dapat menghapuskan dosa dan mengangkat derajat orang-orang yang mengistiqomahkannya. Rasulullah saw bersabda, "Apabila dia wudhu sempurna, kemudian keluar menuju ke masjid dengan niat hanya untuk shalat, maka setiap kali ia melangkah, derajatnya dinaikkan dan kesalahan dosanya dihapuskan" (HR: Bukhori Muslim).

3. Didoakan malaikat
Keutamaan sholat berjamaah yang selanjutnya adalah mendapatkan doa dari para malaikat. Betapa tidak meragukannya jika para malaikat yang merupakan makhluk ciptaan Allah swt yang selalu taat kepada-Nya, memohonkan ampun bagi kita. Secara logika, bagaimana mungkin Allah swt akan menolak doa hamba-Nya yang selalu taat kepada-Nya dan tidak pernah menyekutukan-Nya walau sedikitpun.
Rasulullah saw bersabda, "Malaikat akan senantiasa memohonkan ampun dan rahmat untuknya, selama ia masih tetap berada di tempat shalatnya dan tidak berhadast. Malaikat berkata,"Ya Allah, ampunilah dia, Ya Allah rahmatilah dia"" (HR: Bukhori Muslim).

4. Terhindar dari penguasaan syaithon
Sholat berjamaah akan menghindarkan seseorang bahkan sekelompok orang dari pengaruh-pengaruh jahat syaithon yang terkutuk. Syaithon tidak akan pernah mampu mengalahkan dan mempengaruhi orang-orang yang senantiasa mengistiqomahkan sholat berjamaah. Rasulullah saw bersabda, "Tidaklah tiga orang berada di suatu desa atau kampung lalu mereka tidak melakukan shalat berjamaah, kecuali mereka telah dikuasai oleh syetan" (HR: Abu Daud).

5. Ketentraman dan persatuan
Tidak ada seorang pun yang tidak menginginkan kehidupan yang penuh dengan kedamaian,ketentraman, dan penuh dengan ukhuwah. Ketenangan dalam hidup yang heterogen terkadang satu hal yang sulit untuk didapatkan. Ketentraman dalam kehidupan yang penuh dengan keragaman merupakan satu harapan yang selalu ada, namun terkadang berat untuk mewujudkannya. Di sinilah Rasulullah saw kembali menyampaikan salah satu rahasia keutamaan dari sholat berjamaah.
Jika satu penduduk atau kelompok dapat mengistiqomahkan sholat berjamaah, maka Allah swt akan memberikan ketentraman dalam kehidupan mereka. Persatuan dan ikatan persaudaraan akan terus menguat dan tidak akan mudah terpecah belah. Rasulullah saw bersabda, "Karena itu shalatlah dengan berjamaah, karena srigala itu hanya menerkam kambing yang jauh terpencil dari kawan-kawannya (jamaahnya)" (HR: Abu Daud).
Subhanallah! Indah nian rahasia yang tersimpan dibalik perintah sholat berjamaah. Luar biasa Allah swt dalam memberikan balasan bagi setiap manusia yang senantiasa mengikuti segala ketetapan-Nya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengistiqomahkan sholat berjamaah dan taat atas segala ketetapannya. Amin.
Wallahua’lam

Sumber : http://harapantiadaakhir.blogspot.com/2012/02/meramaikan-masjid.html
Read More

Menyambut Ramadhan

Selain memerintahkan shaum, dalam menyambut bulan Ramadhan, Rasulullah selalu memberikan beberapa nasehat dan pesan-pesan ketika memasuki bulan Ramadhan.Wahai manusia, sungguh telah datang pada kalian bulan Allah dengan membawa berkah rahmat dan maghfirah. Bulan yang paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari yang paling utama. Malam-malamnya adalah malam-malam yang paling utama. Jam demi jamnya adalah jam-jam yang paling utama.

Inilah bulan ketika kamu diundang menjadi tamu Allah dan dimuliakan oleh-NYA. Di bulan ini nafas-nafasmu menjadi tasbih, tidurmu ibadah, amal-amalmu diterima dan doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah Rabbmu dengan niat yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk melakukan shiyam dan membaca Kitab-Nya.

Celakalah orang yang tidak mendapat ampunan Allah di bulan yang agung ini. Kenanglah dengan rasa lapar dan hausmu di hari kiamat..... Bersedekahlah kepada kaum fuqara dan masakin.

Muliakanlah orang tuamu, sayangilah yang muda, sambungkanlah tali persaudaraanmu, jaga lidahmu, tahan pandanganmu dari apa yang tidak halal kamu memandangnya dan pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu mendengarnya.

Kasihilah anak-anak yatim, niscaya dikasihi manusia anak-anak yatimmu.

Bertaubatlah kepada Allah dari dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa pada waktu shalatmu karena itulah saat-saat yang paling utama ketika Allah Azza wa Jalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih; Dia menjawab mereka ketika mereka menyeru-Nya, menyambut mereka ketika mereka memanggil-Nya dan mengabulkan doa mereka ketika mereka berdoa kepada-Nya.

Wahai manusia, sesungguhnya diri-dirimu tergadai karena amal-amalmu, maka bebaskanlah dengan istighfar. Punggung-punggungmu berat karena beban (dosa) mu, maka ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu.

Ketahuilah! Allah ta’ala bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia tidak akan mengazab orang-orang yang shalat dan sujud, dan tidak akan mengancam mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan Rabb al-alamin.

Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi buka kepada orang-orang mukmin yang berpuasa di bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu. (Sahabat-sahabat lain bertanya: “Ya Rasulullah! Tidaklah kami semua mampu berbuat demikian.”

Rasulullah meneruskan: “Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan sebiji kurma. Jagalah dirimu dari api neraka walaupun hanya dengan seteguk air.”

Wahai manusia! Siapa yang membaguskan akhlaknya di bulan ini ia akan berhasil melewati sirathol mustaqim pada hari ketika kaki-kaki tergelincir.

Siapa yang meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan kanannya (pegawai atau pembantu) di bulan ini, Allah akan meringankan pemeriksaan-Nya di hari kiamat.

Barangsiapa menahan kejelekannya di bulan ini, Allah akan menahan murka-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah akan memuliakanya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barang siapa menyambungkan tali persaudaraan (silaturahmi) di bulan ini, Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya. Barang siapa memutuskan kekeluargaan di bulan ini, Allah akan memutuskan rahmat-Nya pada hari ia berjumpa dengan-Nya.

Barangsiapa melakukan shalat sunat di bulan ini, Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barangsiapa melakukan shalat fardu baginya ganjaran seperti melakukan 70 shalat fardu di bulan lain.

Barangsiapa memperbanyak shalawat kepadaku di bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika timbangan meringan. Barangsiapa di bulan ini membaca satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama seperti mengkhatam Al-Quran pada bulan-bulan yang lain.

Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup, maka mohonlah kepada Rabbmu untuk tidak akan pernah dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah agar ia tak lagi pernah menguasaimu. Amirul mukminin k.w. berkata: “Aku berdiri dan berkata: “Ya Rasulullah! Apa amal yang paling utama di bulan ini?” Jawab Nabi: “Ya Abal Hasan! Amal yang paling utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan Allah”.

Wahai manusia! sesungguhnya kamu akan dinaungi oleh bulan yang senantiasa besar lagi penuh keberkahan, yaitu bulan yang di dalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan; bulan yang Allah telah menjadikan puasanya suatu fardhu, dan qiyam di malam harinya suatu tathawwu’.”

“Barangsiapa mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu pekerjaan kebajikan di dalamnya, samalah dia dengan orang yang menunaikan suatu fardhu di dalam bulan yang lain.”

“Ramadhan itu adalah bulan sabar, sedangkan sabar itu adalah pahalanya surga. Ramadhan itu adalah bulan memberi pertolongan ( syahrul muwasah ) dan bulan Allah memberikan rizqi kepada mukmin di dalamnya.”

“Barangsiapa memberikan makanan berbuka seseorang yang berpuasa, adalah yang demikian itu merupakan pengampunan bagi dosanya dan kemerdekaan dirinya dari neraka. Orang yang memberikan makanan itu memperoleh pahala seperti orang yang berpuasa tanpa sedikitpun berkurang.”

Para sahabat berkata, “Ya Rasulullah, tidaklah semua kami memiliki makanan berbuka puasa untuk orang lain yang berpuasa. Maka bersabdalah Rasulullah saw, “Allah memberikan pahala kepada orang yang memberi sebutir kurma, atau seteguk air, atau sehirup susu.”

“Dialah bulan yang permulaannya rahmat, pertengahannya ampunan dan akhirnya pembebasan dari neraka. Barangsiapa meringankan beban dari budak sahaya (termasuk di sini para pembantu rumah) niscaya Allah mengampuni dosanya dan memerdekakannya dari neraka.”

“Oleh karena itu banyakkanlah yang empat perkara di bulan Ramadhan; dua perkara untuk mendatangkan keridhaan Tuhanmu, dan dua perkara lagi kamu sangat menghajatinya.”

“Dua perkara yang pertama ialah mengakui dengan sesungguhnya bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan mohon ampun kepada-Nya . Dua perkara yang kamu sangat memerlukannya ialah mohon surga dan perlindungan dari neraka.”

“Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga.” (HR. Ibnu Huzaimah).


Sumber : Puasa bersama Rasulullah, Pengarang : Ibnu Muhammad (Pustaka Al-Bayan Mizan)
Read More

Senin, 13 Februari 2012

OH.... Ibu Begitu Ikhlas Perjuanganmu....


Sepenggal kisah sederhana yg mengandung makna
begitu besar..:)

CERITA DUNIA GHAIB
RENUNGAN SIANG Pelajaran Dari Semangkuk
Bakmi Pada sebuah malam... Ana bertengkar hebat
dengan ibunya. Penuh amarah yang membuncah,
akhirnya Ana meninggalkan rumah tanpa
membawa apapun. Dalam perjalanannya, ia baru
menyadari sama sekali tdk membawa uang. Saat
menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai
dan mencium harumnya aroma masakan sang
pedagang bakmi. Ia ingin sekali memesan
semangkuk, tetapi tak sepeser uang pun di
kantongnya. Pemilik kedai melihat Ana berdiri
cukup lama di depan kedainya, lalu berkata "Nona,
apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
" Ya, tetapi, aku tidak membawa uang," jawab Ana
dengan malu-malu "Tidak apa-apa, aku akan
mentraktirmu" jawab si pemilik kedai. "Silahkan
duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".
Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu
mengantarkan semangkuk bakmi. Ana segera
makan beberapa suap, kemudian air matanya
mulai berlinang.. "Ada apa nona?" tanya si pemilik
kedai. "Tidak apa-apa. Aku hanya terharu," jawab
Ana sambil mengeringkan air matanya. "Bahkan,
seorang yang baru kukenal pun memberi aku
semangkuk bakmi. Tetapi ibuku sendiri, setelah
bertengkar denganku, mengusirku dari rumah dan
mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi ke
rumah," ucapan Ana disertai sedu-sedan sambil
meneruskan curahan hatinya, "Kau, seorang yang
baru kukenal, tetapi begitu peduli denganku
dibandingkan dengan ibu kandungku sendiri."
Pemilik kedai setelah mendengar perkataan Ana
menarik nafas panjang... "Nona mengapa kau
berpikir seperti itu? Renungkanlah hal ini. Aku
hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau
begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi dan
nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini,
mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya?
Dan, kau malah bertengkar dengannya." Ana,
terhenyak mendengar hal tersebut. "Mengapa aku
tdk berpikir tentang itu? Untuk semangkuk bakmi
dari orang yang baru kukenal, aku begitu berterima
kasih, tetapi kepada ibuku yg memasak untukku
selama bertahun-tahun, aku bahkan tidak
memperlihatkan kepedulianku kepadanya. Dan,
hanya karena persoalan sepele, aku bertengkar
dengannya. Ana, segera menghabiskan bakminya,
lalu ia menguatkan dirinya untuk segera pulang ke
rumahnya. Saat berjalan ke rumah, ia memikirkan
kata-kata yg harus diucapkan kepada ibunya. Begitu
sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya
dengan wajah letih dan cemas. Ketika bertemu
dengan Ana, kalimat pertama yang keluar dari
mulutnya adalah "Ana kau sudah pulang, cepat
masuklah, aku telah menyiapkan makan malam
dan makanlah dahulu sebelum kau tidur. Makanan
akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya
sekarang". Pada saat itu Ana tidak dapat menahan
tangisnya. Ia langsung bersimpuh penuh air mata
dihadapan ibunya. Sekali waktu, kita mungkin akan
sangat berterima kasih kepada orang lain di sekitar
kita untuk suatu pertolongan kecil yang diberikan
kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat
(keluarga) khususnya orang tua, kita semestinya
berterima kasih hingga habis usia dilekang waktu.

+++++ Neo +++++
Read More

Senin, 26 Januari 2009

99 Keistimewaan Gus Dur

99 Keistimewaan Gus Dur

Buku Baru[1]
Mantan Presiden K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) adalah sosok luar biasa sehingga banyak atribut yang dialamatkan kepadanya.
Ia dikenal sebagai seorang intelektual, budayawan, pekerja sosial, pemimpin, ulama dan lain-lain, kata KH. A. Nur Alam Bakhtir seorang ulama yang menulis buku 99 Keistimewaan Gus Dur.
Buku dengan tebal 170 halaman itu ditulis dengan bahasa ringan yang mengupas tentang berbagai misteri Gus Dur yang dihitungnya menjadi 99 keistimewaan. Prof. Dr.K.H. Said Agiel Siradj, MA yang memberikan Kata Pengantar dalam buku tersebut mengatakan popularitas Gus Dur bukan semata-mata karena ia merupakan keturunan darah biru. Popularitas Gus Dur dibentuk melalui proses panjang, dimana ia pernah berorganisasi dan belajar di Mesir, Irak, serta beberapa negara Eropa. Disejumlah negara tersebut, Gus Dur tekun mempelajari berbagai macam pengetahuan, baik yang lahir dari rahim (tradisi) Islam maupun Barat. Perjalanan panjang pendidikan Gus Dur tersebut tentu memberikan kontribusi dalam mempopulerkan nama besarnya.
Pak Kiai, begitu biasa KH. A. Nur Alam Bakhtir dipanggil mengatakan 99 Keistimewaan Gus Dur itu diantaranya, mudah mengenal dan dikenal, banyak berkunjung dan dikunjungi, berani menghadapi tantangan, hapal banyak nomor telepon, mudah ditemu kapan, dimana dan oleh siapapun, mudah diwawancarai wartawan, beberapa pernyatannya tidak mudah diterjemahkan.
Kritis terhadap siapa saja, banyak dikunjungi oleh calon-calon pemimpin, banyak sahabat, banyak juga rivalnya, banyak mengorbitkan tokoh, gigih membela kebenaran tanpa kompromi, tingkah lakunya unik dan khas, sense of humor-nya sangat tinggi, berjiwa pluralis, toleran terhadaop semua agama, sangat ditakuti koruptor, berani melambungkan gaji PNS, menjadi Presiden WCRP, visinya jauh ke depan, sangat piawai memilah-milah persoalan, sangat pemaaf terhadap orang yang mencacinya, sangat teguh memegang prinsip kebenaran, memuliakan ulama dan penebar Islam yang telah wafat, keberaniannya di atas rata-rata.
Selain itu, menurut Bakhtir, sangat tajam indera keenamnya, tidak suka berlebihan dalam hal protokoler, mentan pejabat yang tetap populer, tokoh yang dikagumi dan diikuti, banyak menerima penghargaan, Kyai Catur Yang Handal, konsiten dengan konsep persaudaraan, kezuhudannya teruji, inspirator yang mencerdaskan, sabar menghadapi fitnah, tokoh yang mudah diakses, selalu menjadi bintang dalam berbagai forum, mempunyai bargaining position yang tinggi, mata boleh tidak melihat, tapi hati terbelalak.Gus Dur juga sebagai cendekiawan moralis, tidak terlena oleh pujian, tidak putus asa karena cacian, tulisan dan pidatonya sama-sama menarik, sering diimpikan orang, tokoh idialis yang tetap realistis dan seterusnya sampai 99 keistimewaan, ujarnya.Gus Dur sebagai kyai catur yang handal, menurut Bakhtir, dalam filosofi para kyai di daerah Sunda Jawa Barat ada empat klasifikasi kyai, yaitu kyai tandur, kyai muwur, kyai sembur dan kyai catur.
Kyai tandur adalah kyai yang kegiatan sehari-harinya mengajar santrinya di pesantren maupun di tempat lain. Kyai muwur adalah kyai yang kegiatannya memberi ceramah dan pengajian dari suatu tempat ke tempat lain. Kyai sembur adalah adalah kyai yang memiliki kepandaian mengobati orang sakit. Sedangkan kyai catur adalah kyai yang tidak saja mengerti dan memahami kitab kuning dan ilmu agama secara mendalam, tetapi juga menguasai wawasan ilmu sosial politik. Keempat kategori itu nampaknya ada dalam sosok Gus Dur, kata Bakhtir yang meluncurkan buku 99 Keistimewaan Gus Dur pada tanggal 24 Februari 2008 di Hotel Acacia.
Menurutnya, sebagai aktifis politik, Gus Dur dikenal sebagai pengatur strategi level tinggi yang sangat diperhitungkan oleh lawan-lawan politiknya. Kepiawaiannya dalam membuat manuver politik telah mengantarkannya menjadi Presiden RI ke empat.Gus Dur juga mampu membaca gelagat dan manuver lawan politiknya sehingga tidak mudah dibohongi. Lebih dari itu, Gus Dur mampu membangkitkan dan memperkuat solidaritas masa pendukungnya, ujar mubaligh Jakarta yang juga Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Provinsi DKI Jakarta ini.
Gus Dur juga menurut Bakhtir memuliakan ulama dan penebar Islam yang telah wafat. Salah satu kebiasaan Gus Dur adalah berziarah ke makam-makam para ulama, para wali dan habaib yang telah berjasa dalam da\'wah dan penyebaran ajaran Islam. Kebiasaan tersebut bukan saj didasarkan atas dalil Naqli berupa hadist Nabi SAW, tetapi juga bertujuan untuk mengambil hikmah dan manfaat yang berdimensi spiritual.Perhatian Gus Dur yang sangat besar terhadap ziarah membuat dirinya mampu menceritakan sejarah para tokoh ulama dan wali. Coba bisa bertanya kepada Gus Dur, bukan saj tentang sejarah walisongo yang sudah sangat populer di masyarakat, bahkan sejarah habib-habib di Jakarta, ujarnya.
Gus Dur juga, kata Bakhtir, mengetahui kuburan habib-habis besar di Masjid Luar Batang, Masjid Kampung Bandan, belakang Masjid Al-Fudlola. Bahkan Gus Dur mengetahui kuburan Si Pitung, tokoh Betawi di Marunda Jakarta Utara, ujarnya.
[1] Diambil dari Harian Pelita, 4 Maret 2008
Read More

Kamis, 29 Mei 2008

php 5 ok.

PHP

Read More